Sistem Upah Pemilik Perkebunan Karet Pada Praktik Sosrok Ditinjau Hukum Ekonomi Islam (Studi Kasus Desa Swato Lama Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin)

Damayanti, Fitri (2018) Sistem Upah Pemilik Perkebunan Karet Pada Praktik Sosrok Ditinjau Hukum Ekonomi Islam (Studi Kasus Desa Swato Lama Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin). Uniska. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
14500011.pdf

Download (240kB) | Preview

Abstract

Latar belakang penelitian ini beranjak dari permasalahan praktik sosrok perkebunan karet di Desa Swato Lama. Dimana sudah menjadi kebiasaan masyarakat setempat untuk menggarapkan kebun karetnya kepada orang lain dengan sistem pengupahan 50% untuk pemilik lahan dan 50% untuk penggarap lahan. Akad yang terjadi hanya secara lisan dan hanya bermodalkan saling percaya tidak melalui perjanjian secara tertulis. yang menjadi pokok permasalahan dari sistem upah sosrok ini adalah kerugian yang di alami oleh salah satu pihak di dalam penerimaan upah pada sistem upah perkebunan karet tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sistem upah pada praktik sosrok perkebunan karet dan bagaimana tinjauan Hukum Ekonomi Islam terhadap praktik tersebut. Metode penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pemilik dan penggarap kebun karet, yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Sistem Upah pada Praktik Sosrok Perkebunan Karet di Desa Swato Lama Kecamatan Salambabaris Kabupaten Tapin. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang di perolah kemudian dianalisa secara kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh wawasan atau topik-topik tertentu yang kemudian di telaah kembali untuk mendapatkan hasil penelitian yang berpedoman pada teori Sistem Upah Menurut Hukum Ekonomi Islam. Dalam tinjauan Hukum Ekonomi Islam Praktik Sosrok Perkebunan Karet di Desa Swato Lama Kecamatan Salambabaris Kabupaten Tapin menghasilkan dua kesimpulan yaitu pertama hukumnya mubah karena pemilik perkebunan karet dan penggarap memiliki kerelaan sedangkan yang kedua yaitu haram karena di hati tidak ada kerelaan dari pemilik perkebunan karet tersebut. Kata Kunci : Sistem Upah, Sosrok, Hukum Islam

Item Type: Article
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Undergraduate Theses > Faculty of Islamic Studies > Department of Sharia Economics Law
Depositing User: Unnamed user with username wahid asisten wr 1
Date Deposited: 19 Feb 2019 04:41
Last Modified: 19 Feb 2019 04:41
URI: http://repository.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/293

Actions (login required)

View Item View Item